Minggu, 06 Februari 2011

This night

Sudah cukup lama aku tak menulis sesuatu diblog ini karena memang aku tak tahu harus menulis apa, lama otak ini kering oleh ide-ide baru.
Aku hanya ingin berkata bahwa malam ini, aku benarbenar tersenyum lagi, dapat nikmati rasa itu, i love it.
I know why i like that, itu semua karena musik, walaupun aku tak tahu apa yang mereka nanyikan, tapi aku nikmati tiap hentakannya.
I enjoyed that.

Sabtu, 03 Oktober 2009

Sepucuk surat buat ibu

Buat ibuku my super mom


Sembilan bulan sepuluh hari tak kenal lelah dan tak pernah mengeluh, ibu tetap setia menggendongku yang berat dengan penuh kasih sayang yang berlimpah ruah, menjaga ku hingga tiba saatnya aku dilahirkan pada tanggal lima juni seribu sembilan ratus sembilan puluh saat pagi hari (sekitar pukul lima waktu setempat), tangisan pertamaku memecahkan suasana pagi saat itu, saat itu ku tidak tahu bagaimana reaksimu usai melahirkanku tapi aku yakin ibu pasti bangga melahirkan seorang anak, buah hatimu yang bakalan jadi lentera harapan yang akan menambah ramai suasana hidupmu, menjadi pelengkap hidup ibu dan sebagai pertanda bahwa ibu sudah menjadi seorang ibu sejati. Ibu merawatku dengan penuh kasih sayang dari sejak kecil hingga saat tulisaan ini diturunkan oleh penulis. Tiada hari tanpa curahan kasih dan cinta dari ibu diberikan kepadaku sepanjang waktu tak kenal lelah, menggendongku ketika bayi, memberi asupan asi ketika ku belum bisa makan apapun, memandikanku ketika aku belum mandiri, mendengarkan celotehan ku ketika kata demi kata bisa ku rangkai, menyemangatiku ketika belajar, melindungi dari marabahaya, menasehati bila ku berlaku nakal, memarahiku pertanda ibu masih sayang, sakitku cepat sembuh karena ibu, menanyaiku saat ku terdiam seribu bahasa, mengajariku untuk hidup mandiri, peras keringat banting tulang buatku dan masih banyak hal yang ibu lakukan buat anak laki-laki ibu yang sampai sekarang belum bisa apa-apa tanpa seorang ibu. Bu, maaf bila banyak dosa yang ku lakukan hingga membuatmu jengkel ataupun marah, maaf bila ku sering ngebantah, maaf bila anakmu ini tak sesuai harapanmu, ku hanya bisa menitikkan air mata dan bermanja ria tanpa ada banyak hal baik yang bisa kuperbuat. Aku kangen akan masakanmu, aku kangen omelanmu, aku kangen tidur di pangkuanmu, aku kangen dimanja lagi, aku kangen tiap suapanmu, aku kangen akan kelembutan dan hangatnya kasih sayang yang kau curahkan buat anak pertamamu.


“IBU, I Miss You & Thank U 4 Loving M”

Dari anakmu di rantau


marwan

Rabu, 12 Agustus 2009

this night

Malam ini udara taklah terlalu dingin tak pula panas, langit berhiasakan bintang kecil nan indah bak berlian terindah. Ditemani kehangatan malam ini aku menulis sekuntum kisah, ya tak terlalu penting tuk dikenang. Secangkir kopi hitam hangat dan gorengan berminyak meramaikan suasana pesta kecilku. Huh….. Kesendirian dalam sebuah kesepian. Aku tak tau harus berbuat apa lagi tuk usir rasa itu. Hanyalah menulis yang terus kulakukan dari tadi, iringan musik mengalun menambah hidup suasana malam dikala ini. Sebentar terdengar suara azan berkumandang mengingatkan akan waktu sholat yang telah tiba. Sedikit perenggangan ku lakukan untuk membuat badan nyaman kembali. Ku golekkan badanku dikasur sambil menonton video maron 5 she will be loved. Yang tentu saja tulisan kisah tak penting masih terus berjalan manis. Terngiang dalam benak tulisan pidi baiq yang tak tertata rapi susunannya hampir mirip dengan gayaku menulis. Lama kelamaan aku terserang virus kantuk, huamm….aku menguap. Sepertinya para peri tidur telah lama sedari tadi menyebar bubuk tidur. Komputer dan lampu kamar ku bunuh dengan malas, kuatur posisi buat tidur nyenyak. Lalu guling kupeluk,,,,,sunyi senyap,,,,,aku tlah terbang ke alam mimpi.


Malam ini tak bisa lah cepat ku tertidur. Sepertinya bubuk peri tidur tak mempan lagi buatku. Dari hp kuperdengarkan lagu mellow abis agar terpejam mata ini. Ku perhatikan foto manismu tuk mengobati kerinduaan hati akan hadirmu dekatku. “I miss you my girls”. Malam-malam sebelumnya kalau lah yang slalu menghiasi mimpi indahku. Ku tak berharap kau lagi yang ku impikan malam ini. Karena ku takut rasa rindu itu sudah cukup membuatku tersiksa. Waktu ku habis tuk sekedar mengingatmu, melukiskan pesona wajah manismu. Tak bisa tuk kuhapuskan karena memang ku tak ingin. Hanya dari kejauhan ku kagumi dirimu karena ku tak bernyali mendekatimu. Kau hanyalah bintang dilangit bagiku tak kan bisa kuraih, hanya bisa ku nikmati indahnya. Kututup pintu dan kumasuk kedalam. Sudah terlalu dingin diluar. Cukup puas ku menatap langit malam ini.


Malam ini lagi-lagi ku sendirian tiada seorang pun teman disini. Ku tak tau harus mengajak siapa untuk bersms ria. Agar ku tak sendirian lagi malam ini. Dimana malam ini malamnya para muda-mudi. Mengisi waktu bersama, bersenandung ria menikmati waktunya. Ku hanya bisa meratapi kesendirian ku lagi. Hanya ada alat elektronik yang setia menghibur. Ditambah bantal guling kasur yang ikhlas ku tindih. Kali ini susu cokelat mengganti air putih dari gallon. Dalam sebuah topless berisikan permen kiss warna darah rasa strawberry. Ku coba cari ungkapan hatiku. “you’re the one” ku temukan diantara sekian banyak yang ada. Ku tau tak bisa janjikan selamanya tapi kali ini memang ya. Kuakhiri malam ini dengan pejamnya kedua mata ini tuk sementara waktu hingga pagi menjelang.


Malam ini dalam sebuah bis ku masih terjaga dari mimpi. Iringan lagu pembuat tidur tak mempan mengantarku kealam mimpi. Dengan di selingi obrol sekilas agar tak bosan. Ya temanku disebelah belum mau tidur walau ia sendiri bilang kalau sedah mengantuk. Menikmati pemandangan katanya, pemandangan natural ia mengaku suka. Entah karena berada dalam bis, aku tak bisa melihat bintang-bintang malam. Bintang-bintang yang selalu kurindukan keberadaannya. Kagum akan keindahan kilau terangnya. Slalu memberi ketentraman jiwa, beban hidup tak terasa lagi. Sekilas pemandangan lampu perkotaan yang terlihat sedikit menghibur. Masih dalam bus yang sama, sedang melaju menggilas jalanan lengang. Dalam keadaan terjaga, mencoba menikmati perjalanan yang masih tersisa.


Malam ini lagi-lagi ku hisap racun sialan itu. Aku tak tau kenapa. Padahal sudah kurasakan akibatnya. Malahan ku tambah lagi dengan menghisap merek lainnya. Mungkin aku telah mulai kecanduan racun sialan itu. Betapa goblognya aku, udah tau racun masih aja mau nyoba. Aku harus berhenti sebelum kecanduan terlalu jauh. Sebelum racun itu merogoh kantongku lebih dalam lagi. Sebelum teman-teman ku mulai memarahi, menakuti ku dengan penyakit racun itu. Semua berawal dari sekedar coba-coba, kenekatanku melanggar janji kepada my mom. “I am so sorry mom”. Tak da sosok nyata yang bisa ingatkan ku. Omongan temanku tak terlalu ngefek kayaknya. Racun sialan jangan kau goda aku lagi. Bangsat kau hanya nikmat saat dihisap tapi celaka ku seumur hidup. Dengan dada sedikit sesak ku baringkan diriku diperaduan tuk tertidur melayang kedunia mimpi.


Malam ini dengan bermodalkan sebuah selimut putih. Tidaklah terlalu tebal, tipis pun tidak juga. Aku berjalan tanpa beralaskan penutup kaki. Dewi bulan menerangi setiap langkah kecil kakiku. Ditemani angan-angan tentang dirimu kasih. Angan-angan tentang hari-hari terindah yang kita coba ukir. Dalam bentangan panjang kertas sang waktu. Yang akan selalu menjadi kenangan kita sampai ajal menjemput. Kan ku ajak kau mendaki bukit-bukit hijau itu. Dan kita berlari dipadang rumput yang luas. Dengan bunga-bunga cantik yang menghiasi keindahannya. Kan ku petik setangkai bunga terindah dan kusematkan didaun telingamu. Lalu kau mencium pipiku dan terucap terima kasih dari kedua bibirmu. Terus kita berlari lagi diiringi hembusan angin. Kita bentangkan sayap bersiap menembus angkasa. Berangkulan karena kita masing-masing hanya punya satu sayap. Disebelahku kau tersenyum manis menikmati perjalanan. Kau pun bernyanyi merdu hingga burung-burung menemani nyanyianmu. Kita mendarat mulus digumpalan awan putih nan empuk. Berhenti sejenak, ku nikmati rona kegembiraan diwajahmu membuatku tersenyum. Kita pun terjun kebawah memasuki kawasan alam bawah air. Merasakan kehangatan air laut yang disinari sang surya. Kau melenggak-lenggokkan badanmu mengikuti tarian penghuni bawah laut. Sebagai sambutan selamat datang kepada kita, tanda penghormataan mereka. Kau menarikku yang sedari tadi hanya menjadi penonton saja tuk ikut menari juga. Kita melangkah kesebuah pohon besar nan rindang. Duduk dibawahnya setelah menikmati bahagianya hari ini. Sekali lagi kau mencium pipiku dan ucapkan ”aku sayang kamu”,”aku juga” jawabku. Kau menyandarkan kepalamu dibahuku dan kita menikmatinya berdua. Kegagahan sang surya yang kembali keperaduannya. Tergantikan oleh kecantikan dewi bulan.


Malam ini raja siang telah tertidur pulas. Dewi malam bersinar terang menggantikannya. Bintang-bintang tampaknya ikut serta menemani kehadirannya. Hanya ada beberapa bongkahan awan menikmati tiupan angin yang membawanya bergerak. Lalu lalang kendaraan bermotor telah lama ku amati pergerakannya. Ku nikmati asupan secangkir kopi hangat lengkap dengan gorengan. Ditengah pengapnya asap rokok yang mengepul dan berkeliaran bebas. Hidup ini penuh cobaan, malam ini ku di kaki lima mungkin esok malam ku di bintang lima. Syukuri apa yang ada sedang ku jalani tuk hibur diri ini. Aku berjalan keluar tuk menghirup sisa-sisa udara segar yang masih ada. Ku duduk dihalte sembari menunggu angkot yang kan membawaku pulang. Gadis seksi disebelah ku sedikit menggoda hingga pikiran kotor yang ada. Andai disini ada setan ku tak tau apa yang terjadi selanjutnya. Ku memilih duduk dekat pintu angkot yang kunaiki. Raungan mesin terdengar cukup indah tuk dinikmati selama perjalanan.

Sabtu, 08 Agustus 2009

gadis bulan

berdiri sendirian dibawah terpaan lembut sinar rembulan

keriting rambutnya menari diajak tiupan angin malam

kepala sedikit tertunduk, entah mengapa

gelang unik menghiasi lengan mungilnya

tak lama, ia menegakkan kepalanya

membentangkan tangan dengan mata terpejam

ia sepertinya sedang merasakan nafas alam ini

senyum terlihat diwajahnya, tanda ia menikmatinya

cantik anggun manis aku lihat dia

membuatku merasakan suatu kebahagiaan

kebahagiaan seperti jatuh cinta pada pandangan pertama

sejenak ku berpaling tuk senyum bahagia

ia lenyap tiada jejak kepergiaannya

gadis bulan pergi tanpa sempat kutanyakan nama

tak sempat ku ucapkan terima kasih tuk nya

ku tunggu saja disini mungkin ia kembali lagi

kupejamkan mataku ini

tuk membayangkan keindahan

yang sempat tergambarkan

pada gadis bulan tadi

angin malam membuaiku hingga ku tertidur lelap

menendangku jauh kedalam alam mimpiku

Selasa, 07 Juli 2009

tanya knapa

Setelah banyak yang tertulis dilembaran kehidupanku, entah itu tentang ku jatuh cinta, entah itu ku lagi senang, entah itu ketika ku berbohong, entah itu ketika ku lalai, dan entah apa lagi terlalu banyak tuk sekedar dijejakkan di tulisan ini. Ya apa lagi yang kubingungkan kali ini. Emang bener ku lagi bingung . bingung tentang apa lagi. dan lagi-lagi masalah cinta yang slalu berkutat diotakku. Tak pernah namanya ku dipusingkan tugas yang menumpuk atau ujian yang tinggal menghitung harinya. Knapa. Mungkin karena itu satu-satunya alasan ku hidup dan lahir didunia ini. Dan membuat ku mau dan bergairah tuk sekedar melewati hari-hari yang bisa dibilang tak tentu kapan akan berhentinya. Allah. Dia yang mengaturnya dan sudah tentu pasti tau kapan waktu itu. Aku hanya bisa menyeretkan langkah menyusuri lorong-lorong kehidupan yang masih terasa sepi bagiku. Periang. Ya karena orang disekitar ku masih banyak yang masih butuh lebih dari sekedar ucapan itu. Aku hidup tuk buat senyum terlukis dibibir orang orang tanpa mereka harus tau apa yang sebenarnya kusembunyikan dalam peti hati yang tertutup rapat. Bahagia. Aku merasakannya bila kalian memang sedang begitu, i will happy if you happy, ku mungkin bisa melakukan apapun demi membuat orang yang kusayang disekitarku merasakanya. Terluka. Tak apa. Knapa. Aku tak mau hidup dengan banyak senyuman terbalik kebawah dekatku, aku bisa lebih drop lagi. knapa. Persepsi ku mengatakan aku terlalu sensitif untuk ukuran seorang laki-laki. Firasatku selalu meliat lebih jauh lebih jauh kedepannya. Walau memang smua hanyalah fantasi liarku yang tak pernah terjadi. Sekarang. Aku bingung lagi. bertanya lagi. apa aku tak salah. Apa bener yang kurasakan. Bila iya dimana buktinya. Cinta. Itu masalahnya. Dulu pernah kurasakan namanya embun cinta. Hanya sebentar dan tlah menggoreskan luka. Ku coba rasakan cinta kembar tapi tak terasa nyaman. Takut terluka salah satu. Kini cinta tunggal kupertanyakan kembali. Apa bener dia sayang. Rindukan hadirku. Cintai aku apa adanya. Boleh lah kau bilang aku munafik. Hanya mengharapkan tanpa ada pengorbanan. Tapi apakah rasa yang ada slama ini tak cukup bagimu. Knapa. Kau curigaiku disini. Berbuat sesuatu yang kau tak sukai. Apakah tak sebaliknya yang terjadi. Ya aku hanya bisa positif thinking selalu. Mengapa. Mengalahlah takdirku ini. Knapa lagi. aku patuh pada sebuah prinsip kuno. Cinta sejati adalah senang melihat yang tersayang bahagia bersama orang lain. Aku tau aku tak slalu dekatmu. Tak bisa hadir saat kau butuh. Kini kita tau kita terpisahkan oleh luasnya. Banyaknya. Pulau Indonesia. Percayalah. Sayang. Percayalah. Tapi, tak bisa kupungkiri. Aku tak mau munafik. Berkatnya. Aku jadi semakin terbingungkan lagi ketika hatiku harus terbagi dua. Apakah itu salah. Secara hati kau mungkin lebih dekat tapi secara fisik kini ia yang lebih dekat. Ia. Cukup mengobati kesendirian ku disini. Dari dia ada prasaan yang terbesit. Salahkah ku begitu. Atau berdosakah ku pada keduanya. bila memang itu. Sesungguhnya terjadi. Kali ini. Knapa. terjadi. Aku terlalu mudah jatuh cinta. Atau. Slama ini hanya sekedar status palsu. Tak mungkin. Knapa. Kalau ku bingung. Berarti aku sayang. Kalau dipikirkan. Berarti cinta. Ah...bingung bila terus dipikirkan lagi. mungkin ku pakai saja. Topeng kemunafikan itu. Telah lama tergolek. Berselimutan debu dipojokan tergelap. Tapi...apa bner ini caranya. Burung kebingungan terus berputar. Memahkotakan kepala jelekku. Huuuhh....hidup bingung. Sudah nasib ku. Berkubang dilumpur kebingungan. Tanpa pernah bisa keluar. Knapa. Tak bisa. Knapa. Tak mau. Knapa. Tak ada. Apa. Dorongan. Knapa. Aku mati. Knapa. Zombie. Knapa. Tiada jawab.

Jumat, 26 Juni 2009

UNTITLED

Love is cinta

Jatuh tak kelubang

Sayang is feeling

Dari mata turun kehati

Malu-malu itu kucing

Jinak-jinak merpati

Mau didekati tapi menjauh

Diam itu emas murni

Bicara itu bom atom

Thingking and then talk

Mudah tuk dikatakan

But hard to do

Sesal selalu diakhir

Tak pernah mau terdepan

Waktu bisa diulang kembali

Aku coba inginkan

Sesuatu dulu perlu diubah

Love is blind

Tak sadar, tak tau

Why

Who

What

Which

How

That happen in myself

It’s normal but

Juga abnormal

Usia tak mengenal

Terkadang status hanya status

Anything can happen

Darah pun bisa tertuang

Baik buruk tertukar

Entah harga diri

Diloakkan dimana-mana

Love, love, and then love......

Simpel and common

Membelah ruang waktu

Bukan tuk dimiliki penuh

Tapi dirasakan dan dimaknai

Lebih ikhlas tanpa tuntutan

Spirit for my life

Your life and their life

Senyum banyak tercipta

In me you and they

If soulmate is true

Narkoba kehidupan gratis

Tak dilarang siapapun

Tak harus jadi sempurna

Tapi nikmati dengan cara

Yang perfect

Agar

Nyaman aman damai

Terasa di hati

(^_^)

If you can’t love

the one you love

Love the one you have