Sabtu, 03 Oktober 2009

Sepucuk surat buat ibu

Buat ibuku my super mom


Sembilan bulan sepuluh hari tak kenal lelah dan tak pernah mengeluh, ibu tetap setia menggendongku yang berat dengan penuh kasih sayang yang berlimpah ruah, menjaga ku hingga tiba saatnya aku dilahirkan pada tanggal lima juni seribu sembilan ratus sembilan puluh saat pagi hari (sekitar pukul lima waktu setempat), tangisan pertamaku memecahkan suasana pagi saat itu, saat itu ku tidak tahu bagaimana reaksimu usai melahirkanku tapi aku yakin ibu pasti bangga melahirkan seorang anak, buah hatimu yang bakalan jadi lentera harapan yang akan menambah ramai suasana hidupmu, menjadi pelengkap hidup ibu dan sebagai pertanda bahwa ibu sudah menjadi seorang ibu sejati. Ibu merawatku dengan penuh kasih sayang dari sejak kecil hingga saat tulisaan ini diturunkan oleh penulis. Tiada hari tanpa curahan kasih dan cinta dari ibu diberikan kepadaku sepanjang waktu tak kenal lelah, menggendongku ketika bayi, memberi asupan asi ketika ku belum bisa makan apapun, memandikanku ketika aku belum mandiri, mendengarkan celotehan ku ketika kata demi kata bisa ku rangkai, menyemangatiku ketika belajar, melindungi dari marabahaya, menasehati bila ku berlaku nakal, memarahiku pertanda ibu masih sayang, sakitku cepat sembuh karena ibu, menanyaiku saat ku terdiam seribu bahasa, mengajariku untuk hidup mandiri, peras keringat banting tulang buatku dan masih banyak hal yang ibu lakukan buat anak laki-laki ibu yang sampai sekarang belum bisa apa-apa tanpa seorang ibu. Bu, maaf bila banyak dosa yang ku lakukan hingga membuatmu jengkel ataupun marah, maaf bila ku sering ngebantah, maaf bila anakmu ini tak sesuai harapanmu, ku hanya bisa menitikkan air mata dan bermanja ria tanpa ada banyak hal baik yang bisa kuperbuat. Aku kangen akan masakanmu, aku kangen omelanmu, aku kangen tidur di pangkuanmu, aku kangen dimanja lagi, aku kangen tiap suapanmu, aku kangen akan kelembutan dan hangatnya kasih sayang yang kau curahkan buat anak pertamamu.


“IBU, I Miss You & Thank U 4 Loving M”

Dari anakmu di rantau


marwan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar